KEBENARAN MADU DALAM AL QURAN
Oleh Nezatullah Assiba’i, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) BogorMadu yang merupakan pemberian dari Allah Shubhanahu Wa Ta’ala, yang tidak akan pernah sia-sia di muka bumi ini. Yang keliatannya biasa, namun sesungguhnya terdapat hal yang luar biasa yang terkandung dalam madu tersebut.
Dalil yang membuktikan bahwa madu merupakan obat seperti dalam yang terdapat pada firman Allah dalam al-qur’an surah an-Nahl ayat 68:
وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحۡلِ أَنِ ٱتَّخِذِى مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتً۬ا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعۡرِشُونَ (٦٨)
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang di bikin manusia.” (Qs. an-Nahl: 68)Di dalam dalil tersebut sudah jelas, bahwa lebah akan berada di tempat-tempat seperti yang di jelaskan di atas, karena semua itu akan di manfaatkan oleh manusia untuk berbagai usaha baik pengobatan atau di konsumsi sendiri.
Dalam penjelasan hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam, bersabda,” hendaknya kalian mengunakan dua obat yaitu madu dan Alquran”, (sunan ibnu majah, hal 1142, hadist no. 3452, bab madu).
Khasiat madu yang pernah di kaji oleh ilmuan muslim, yaitu Ibnu Sina yang merupakan bapak kedokteran di masa itu sejak (890-1037). Pada adab ke-10 M yang sudah mengulas tentang manfaat madu dilihat dari segi kesehatan dan dunia kedokteran.
Khasiat madu dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti: anemia, infeksi saluran pernafasan, paru-paru (TBC) , ganguan umat saraf, lambung, diare, diabetes, dan masih banyak yang lainnya. Madu dapat menyembuhkan macam-macam penyakit yang sudah di sebutkan tadi dan masih banyak yang bisa di sembuhkan.
Selain itu firman Allah shubhanahu wa ta’ala juga menjelaskan surat an- Nahl: 69 :
ثُمَّ كُلِى مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٲتِ
فَٱسۡلُكِى سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً۬ۚ يَخۡرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٌ۬
مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَٲنُهُ ۥ فِيهِ شِفَآءٌ۬ لِّلنَّاسِۗ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ
لَأَيَةً۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَتَفَكَّرُونَ (٦٩)
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah
itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalam terdapat obat
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi yang memikirkan.” (Qs. An-Nahl: 69).Berdasarkan ayat di atas di jelaskan bahwa yang keluar dari dalam perut lebah memiliki berbagai macam warna, di ayat tersebut tidak di paparkan mengenai obat penyakit tertentu, akan tetapi fakta di lapangan membuktikan bahwa madu dapat menyembuhkan bebagai penyakit.
Lebah adalah makhluk Allah yang sangat istimewa, karena dapat memberikan manfaat dan kenikmatan bagi seluruh manusia dimuka bumi, an-Nahl itulah yang terdapat didalam surat al Qur’an.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra, ia berkata,” aku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
إِنْ كَانَ ِفيْ شَيءٍ مِنْ أَدْوَيتِكُمْ
خَيْرٌ ؛ فَفِيْ شَرْطَةِ مَحجَمٍ أَوْ شَرْبَةٍ مِنْ عَسَلٍ أَوْ لَذْعَةٍ
بِنَارٍ وَمَا أُحِبُّ أَنَ أكتِوَي
“ Jika dalam pengobatan kalian ada
sedikit pengembangan. Maka yang demikian itu bisa didapatkan pada
keratan kulit orang yang membekam , atau seteguk madu atau sengatan api”,(HR. Bukhari, no. 5704, Muslim no. 2205).
Disamping memproduksi madu yang sudah dikenal umum, dan lebah
memiliki pengobatan arternatif, yang mengunakan sengatannya. Yang
memanfaatkan jarum penyengat pada bagia ekornya.Terapi seperti ini sudah dikenali dalam internasional dan di akui oleh badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada konferensi di Nanjing Cina tahun 1993, dan pengobatan ini dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah atau pun secara medis.
Posting Komentar