Kamis, 08 Oktober 2015

ILMUWAN MUSLIM. AL-JAZARI, PERANCANG PERTAMA ROBOT

AL-JAZARI, ILMUWAN MUSLIM PERANCANG PERTAMA ROBOT

al-jazari robot 2
Al-Jazari (Foto: attarbawiyyun-aljadid)
Oleh: Nursyahidah Aini, mahasiswi Teknik Sipil Universitas Lampung, magang di Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)
Negara mana yang terkenal dengan robot? Tidak pelak lagi, Jepang menjadi acuan bagi perkembangan teknologi robot saat ini. Bahkan mengungguli dunia Barat yang terkenal dengan revolusi industrinya.
Namun, siapakah sebenarnya yang pertama kali menciptakan robot? Ternyata, bukan orang Jepang atau orang Barat. Perintis dan penemu robot pertama kali adalah seorang Ilmuwan Muslim jenius dari Arab pada abad ke-13, bernama Ibnu Ismail Al-Jazari.
Siapakah sebenarnya Al-Jazari itu, dan bagaimana penemuan spektrekulernya tentang robot yang kini berkembang luar biasa?
Pemimpin Para Insinyur
Ra’is Al-A’mal (Pemimpin para insinyur). Itulah gelar itu ditambatkan para insinyur Muslim abad ke-13 M. kepada Al-Jazari.
Al-Jazari (1136-1206 M.) merupakan nama panggilan dari ilmuwan Muslim bernama lengkap Al-Shaikh Rais al-Amal Badi al-Zaman Abu al-Izz ibn Ismail ibn al-Razzaz al-Jazari.
Sedangkan, titel Badi al-Zaman dan Al-Shaykh yang disandangnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang ilmuwan yang unik, tak tertandingi kehebatannya, menguasai ilmu yang tinggi, serta bermartabat.
Sedangkan, kata Al-Jazari yang melekat pada nama belakangnya menunjukkan garis keturunan keluarganya.
Keluarga Al-Jazari berasal dari Jazirah Ibnu Umar di Diyar Bakr, Turki. Namun, sumber lainnya menyebutkan bahwa Al-Jazari terlahir di Al-Jazira, sebuah kawasan yang terletak di sebelah utara Mesopotamia, yakni kawasan di utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Tigris dan Eufrat.
Di sanalah Al-Jazari mencurahkan hidupnya sebagai seorang insinyur dengan menciptakan berbagai mesin.
Para pendatang yang berkunjung ke wilayah itu pada abad ke-12 M, mengagumi kemakmuran yang diraih Dinasti Artukid. Pada saat itu pula, kedamaian dan stabilitas politik dan keamanan begitu terkendali.
robot gajah al-jazari
Robot Gajah Al-Jazari di Museum Dubai, UEA. (Foto: almana)
Penemuan Robot
Pada tahun 1206, Al-Jazari telah mampu menciptakan robot manusia (humanoid) yang bisa diprogram, jauh sebelum Leonardo da Vinci dari Italia sanggup merancang robotnya pada tahun 1478, yang selama ini diklaim sebagai perintis robot pertama.
Prinsip automasi humanoid inilah yang telah mengilhami pengembangan robot modern saat ini.
Mesin robot yang diciptakan oleh Al-Jazari kala itu berbentuk perahu terapung di sebuah danau yang ditumpangi oleh empat robot pemain musik, dua penabuh drum, seorang pemetik harpa, dan peniup seruling.
Robot ini diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum.
Selain robot band, Al-Jazari juga berhasil menciptakan : robot pramusaji berbentuk manusia, pencuci tangan otomatis, robot air mancur burung merak, dan sebagainya.
Robot pramusaji ia ciptakan yang bertugas menghidangkan air, teh, atau minuman lainnya. Minuman disimpan dalam sebuah tanki dengan reservoir (penampung air). Dari penampung tersebut, air dialirkan ke dalam sebuah ember. Setelah tujuh menit, air mengalir ke sebuah cangkir, dan robot itu mengeluarkan minumannya.
Pencuci tangan otomatis merupakan alat dengan mekanisme pengurasan. Kini, mekanisme yang dikembangkan oleh Al-Jazari digunakan dalam sistem kerja toilet modern.
Lainnya, robot burung merak yang ia ciptakan, berfungsi sebagai pengganti pembantu atau pelayan. Robot tersebut bisa memudahkan seseorang saat membersihkan tangan, karena robot burung merak itu akan menawarkan sabut dan handuk secara otomatis.
Selain itu, ia juga menciptakan teknologi otomatis lainnya yang berfungsi membantu dan memedahkan tugas manusia, misalnya peralatan rumah tangga dan musik otomatis yang digerakkan oleh tenaga air.
Al-jazari mengabadikan teori penemuannya antara lain dalam Kitab “Fí Ma’rifat al-Hiyal al-Handasiyya” (Pengetahuan Ilmu Mekanik) tahun 1206. Pada kitab ini, ia menjelaskan lima puluh peralatan mekanik berikut instruksi tentang bagaimana cara merakitnya.
Al-Jazari memperkenalkan sekitar 100 alat berbasis teknologi mekanik beserta tata cara untuk membuatnya.
Bangsa barat pun banyak yang memuji karya-karya Al-Jazari, bahkan teknologi pembagian gir roda buatannya digunakan oleh beberapa ahli seperti jam astronomi milik Giovanni de Dondi pada tahun 1364 dan desain mesin terdahulu milik Francesco di Giorgio (1501), sehingga idenya tentang robot semakin menyebar di Eropa.
Salah satu penemuannya yang terkenal adalah The Elephant Clock atau ‘jam gajah’ yang terdiri dari jam hidrolik berbentuk gajah. Di atas gajah tersebut terdapat dekorasi berbentuk tenda mini yang menjadi tempat komponen jam hingga patung-patung yang bergerak dan berbunyi tiap setengah jam sekali.
Jam gajah ini telah mengusung sebuah siklus mekanik yang secara otomatis menggerakkan seluruh bagian jam, mirip dengan dasar mekanika robot saat ini.
Jam Gajah tersebut hingga kini masih ada, dan dimuseumkan di Dubai, Uni Emirat Arab.
buku mekanika robot karya al-Jazari wiki
Buka Mekanika Robot Al-Jazari (Foto: Wiki)
Peradaban modern
Semua robot yang ditemukan peradaban Islam oleh Al-Jazari ternyata sungguh sangat mencengangkan dunia.
”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin,” ungkap sejarawan Inggris, Donald R. Hill, dalam tulisannya berjudul, Studies in Medieval Islamic Technology.
Sejarawan lainnya yang terpesona dengan risalah penemuan Al-Jazari adalah Lynn White.
”Jelas sudah bahwa penemu roda gigi pertama adalah Al-Jazari. Barat baru menemukannya pada 1364 M.”
Menurut Lynn, kata gear (roda gigi) baru menjadi perbendaharaan kata atau istilah dalam desain mesin Eropa pada abad ke-16 M.
Dalam pandangan Donald Hill, tak ada satu pun dokumen yang mampu menandingi karya Al-Jazari sampai abad modern ini.
Menurutnya, risalah penemuan Al-Jazari begitu kaya akan instruksi mengenai desain, pembuatan, dan perakitan mesin-mesin.
“Al-Jazari tak hanya mampu memadukan teknik-teknik para pendahulunya dari Arab dan non-Arab, tapi juga dia benar-benar seorang insinyur yang kreatif,’‘ papar Donald Hill yang begitu mengagumi Al-Jazari.
Ketertarikannya atas karya sang insinyur Muslim itu, Donal Hill pun terpacu dan terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974.
Begitulah, kontribusi ilmuwan Muslim di bidang teknik  yang telah membuat peradaban modern Islam, membuat dunia teknologi semakin maju dan mandiri di seluruh aspek kehidupan.

About the Author

Yamin hazman

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

Posting Komentar

Popular Posts

 
Berbagi Itu Indah © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism.com