Kamis, 08 Oktober 2015

PERJUANGAN YUSUF ISLAM DALAM MENCARI KEBENARAN

PERJUANGAN YUSUF ISLAM DALAM MENCARI KEBENARAN

cat stevenOleh: Lu’lu Fitroh Islamy, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fatah Bogor 
Hidayah bisa datang kepada siapa saja yang Allah kehendaki, tak peduli dia siapa dan seperti apa kehidupannya, seperti salah seorang bintang top era 70-an, Cat Steven atau sekarang lebih dikenal dengan nama Yusuf Islam.
Hidayah mulai menyapanya pada saat Popularitas dan kekayaannnya sedang berada di puncak kesuksekan. Kegelisahan yang mendorongnya untuk menyusuri jalan panjang mencari Tuhan hingga ia menemukan cahaya Islam dan akhirnya menjadi juru dakwah lewat kegiatan musiknya dan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Bintang Terkenal
Terlahir dengan pemberian nama oleh ayahnya Steven Demetre Georgiou. Ayahnya merupakan warga Siprus keturunan Yunani bernama Stavros Georgiou dan ibunya berasal dari Swedia bernama Ingrid Wickman. Steven dilahirkan di London 21 juli 1948, dia tumbuh dalam masyarakat Inggris dan belajar di sekolah Khatolik yang mengajarkannya tentang agama Nashrani sebagai kepercayaan dan jalan hidup.
kehidupan disekelilingnya mengajarinya hidup materialis, paham materialis gencar diserukan berbagai media, mereka mengajarkan kekayaan adalah kekayaan harta benda yang sesungguhnya dan kefakiran adalah ketiadaan harta.
Karena itulah, ia memilih meniti jalan kekayaan, agar ia bisa merasakan kebahagiaan, kemudian ia membangun falsafah hidup bahwa dunia tidaklah ada kaitannya dengan agama, falsafah inilah yang ia jalani agar mendapatkan kebahagiaan jiwa.
Steven kemudian mencari cara agar mendapatkan kesuksesannya yaitu dengan membeli gitar, mengarang lagu dan menyanyikannya sendiri. Ketika berumur 18 tahun ia menyelesaikan rekaman dalam delapan kaset, dan tampil di hadapan umum dengan nama Cat Steven. Stelah itu banyak sekali tawaran dan diapun bisa mengumpulkan banyak uang dan pamornyapun mulai mencapai puncaknya.
Mencari Jalan Kebenaran
Ketika berada dalam puncak ketenaran, dia merasakan kegelisahan  didalam  kehidupannya. Steven mulai mengkonsumsi minuman keras setiap hari agar terus memotivasi keberaniannya untuk menyanyi. Dia membenci kehidupannya sendiri, menghindari orang banyak hingga ia jatuh sakit
Pada saat sakit itulah ia mulai merenungi kehidupannya, ia berfikir apa yang ia lakukan selama ini hanyalah untuk memenuhi kebutuhan jasadnya saja. Ia menilai bahwa sakit yang ia terima merupakan kesempatan untuk membuka matanya, mengapa ia disini dan apa yang dia lakukan dalam kehidupannya ini?
Sejak saat itulah pengembaraan dan pencarian akan kebenaran ia jalani, keyakinan yang selama ini ia pegang ia anggap belum mampu membasuh dahaga spiritualnya. Ia mempercayai Allah, tetapi gereja belum mampu mengenalkannya pada Tuhan dan dia tak sampai pada hakikat tuhan sebagaimana yang dibicarakan gereja, kemudian iapun mulai berfikir tentang jalan hidup yang baru. Aku mulai berpikir dan mencari kebahagiaan yang tidak kudapatkan dalam kekayaan, ketenaran, puncak karir maupun di gereja. Beberapa ajaran timur ia pelajari dan mendalaminya, dan membawanya pada ajaran klenik Timur.
Tak sampai disitu saja, ia juga mempelajari ajaran Budha dan falsafah China, ia mengira kebahagiaan adalah dengan mencari berita apa yang akan terjadi esok, sehinnga kita bisa menghindari keburukannya. Kemudian dia berubah menganut faham Qadariyah, ia mempercayai bintang-bintang, mencari berita apa yang akan terjadi, tetapi semua itu menurutnya keliru.
Ia kemudian berpindah ke ajaran Komunis, ia mengira kebaikan adalah dengan menbagi kekayaan alam ini kepada setiap manusia. Tetapi ia merasa bahwa ajaran komunis tidak sesuai dengan fitrah manusia.
Lalu ia berpaling kepada obat-obat penenang agar dapat menenangkannya dari kebingungannya. Setelah itu ia berfikir, bahwa tak ada aqidah yang bisa memberikannya jawaban dan menjelaskan hakikat yang sedang ia cari, ia merasa putus asa.
Kemudian ia menyimpulkan kepercayaan-kepercayaan yang ia pelajari selama ini adalah keliru, dan gereja lebih baik dari pada yang lain. Lalu ia kembali lagi kepada gereja, dia kembali lagi mengarang music seperti semula. Dan ia merasa Kristen adalah agamanya, ia berusaha ikhlas demi agamanya.
Ia berusaha mengarang lagu dengan baik, dan berangkat dari pemikiran barat yang bergantung pada ajaran-ajaran gereja. Yakni, ajaran yang memberikan inspirasi kepada manusia bahwa dia akan sempurna seperti Tuhan jika ia melakukan pekerjaanya dengan baik serta ia mencintai dan ikhlas terhadap pekerjaannya.
Pada tahun 1975 saudaranya memberikan hadiah berupa Al Qur’an dari sebuah pameran di London, walau saudaranya bukan seorang Muslim, tetapi ia mengenal Islam saat berkunjung ke Jerussalem dan tinggal disana selama satu tahun. Mushaf itu masih terus bersamanya hingga ia mengunjungi Al Quds Palestina. Setelah kunjungan tersebut dia mulai mepelajari Alqur’an.
Ia pun mulai mempelajari terjemahan Al Qur’an, saat mempelajarinya, untuk pertama kalinya ia berfikir tentang apa itu islam. Sebab Islam menurut pandangan orang barat Islam adalah agama yang fanatik dan semua umat islam itu sama saja.
Saat ia membaca Al Qur’an ia mendapati bahwa Al Qur’an mengandung jawaban atas semua persoalannya, yaitu tentang siapa aku? Dari mana aku datang? Apa tujuan dari sebuah kehidupan?. Ia membaca berulang-ulang dan merasa kagum terhadap tujuan dakwah agama islam yang mengajak untuk menggunakan akal sehat, dorongan untuk berakhlakul mulia dan ia pun mulai merasakan keagungan sang pencipta.
Al Qur’an juga memberinya pemahaman baru, sebelumnya ia hanya mengetahui adanya pemahaman kesesuaian dan kekuatan yang mampu mengalahkan mukjizat. Adapun setelah mempelajari Al Qur’an ia mengetahui bahwa hanya Allah semata yang mampu dan maha kuasa atas segala sesuatu.
Di dalam Al Qur’an ia melihat sesuatu yang asing, yang tidak sama dengan kitab-kitab lain. Di sampul Al Qur’an juga tak ia temukan nama pengarangnya. Karena itu ia yakin dengan makna wahyu yang Allah wahyukan kepada Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam. Kini ia memahami dengan jelas tentang perbedaan Al Qur’an dengan injil yang ditulis oleh pengarang-pengarang yang berbeda sehingga melahirkan kisah-kisah yang bertentangan.
Ia berusaha mencari kesalahan-kesalahan di dalam Al Qur’an, tetapi ia tak menemukannya. Semua isi Al Qur’an adalah sesuai dengan pemikiran keesaan Allah yang murni. Ia membaca Al Qur’an selama setahun penuh, dan ia mulai menerapkan pemahaman yang ia baca dari Al Qur’an. Saat itu ia merasa bahwa ia adalah satu-satunyamulim dimuka bumi. Lalu ia berfikir bagaimana caranya ia menjadi muslim yang sesungguhnya. Akhirnya ia memutuskan pergi ke masjid di London dan mengucapkan kalimat Syahadat.
Steven secara formal  masuk Islam pada tanggal 23 desember 1977 dan mengubah namanya menjadi Yusuf Islam pada tahun 1978, setelah masuk islam ia sempat meninggalkan dunia music dengan pemahaman bahwa music diharamkan dalam islam. Namun, setelah pemahamannya bertambah, pada 1985 ia kembali ke dunia musik.Pada 1990-an, ia merekam lirik-lirik mengenai tema-tema Islam hanya diiringi perkusi dasar.
Pada akhir 1990-an, ia menjadi penyanyi tamu pada lagu God Is the Light di album Raihan. Pada 2000, ia menelurkan album anak-anak A Is for Allah. Sejak masuk Islam, ia banyak mencurahkan hidupnya untuk amal dan pendidikan. Ia mendirikan banyak sekolah. Ia mendirikan lembaga amal Small Kindness. Pada 1985 hingga 1993, ia menjadi ketua Muslim Aid.

About the Author

Yamin hazman

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

Posting Komentar

Popular Posts

 
Berbagi Itu Indah © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism.com